JellyPages.com

Senin, 10 Juni 2013

Bye Medan Welcome Jekardah

Salam...

Ga bisa tidur. Coba deh cerita sedikit. Hehe
Bissmillah...


  Tanggal 16 september 2010 yang silam aku pergi meninggalkan hiruk pikuk dan glamornya kehidupan medan. Ya itu semua pilihanku. Sama sekali tidak ada paksaan. Si papaps juga ga banyak komentar. Karena tradisi beliau untuk tidak memaksakan kehendak anak anaknya.

 Hari itu masih suasana lebaran. Tepatnya lebaran ke 7. Tiket sudah ditangan. Akan tetapi bukan berarti tidak bisa aku membatalkan semuanya. Bisa saja. Yaaah itu tadi aku bilang, ini semua kemauan diri aku.

   Selesai urusan berkas-berkas sekolah. Selesai packing. Oleh oleh dan lain lain. Tiket menunjukkan take off jam 2 siang. Check in jam satujam sebelum terbang. Waktu itu papaps memilih maskapai penerbangan Lion Air. Harga tiket cukup mahal karena telat booking tapi ya Alhamdulillah papaps bisa pulang tepat waktu.
 Pagi sampe siang biasa aja sih. Ga ada sedih sedihnya mau ninggalin kota dan orang orang tercinta ini. Ya biasa aja. Santai aja gitu.

   Ok. Jam sudah pukul 1 siang. Semua pamitan dan siapa sangka aku ngeluarin air mata bro. Ga ada rencana sama sekali loh. Suer.
Okelah selesai pamitan dengan mata sembab. Berangkatlah kami semua kebandara. Waktu itu yang nganter mami. Soalnya cuma mami yang ada dirumah.

  Keluar gerbang jalan gatot subroto lewat jalan darussalam teruuuus sampai ke bandara air mata ga berhenti berhenti. Tiba tiba aja gitu sedih. Yang ada dipikiranku adalah Betah ga ya disana.... ada lagi ga kehidupan senyaman disini....Semuanya kepikiran sampai masalah kisah cinta aku yang asli berantakan juga kepikiran..
 Hati tetap bertasbih..ya Allah...berkahi dan ridhoilah perjalan hidup aku berikutnya. Amiiiin..........

   Sampai bandara si papaps langsung urusin bagasi dan check in. Aku sih menghibur si nenek. Kasian beliau sudah tua kalau harus aku tinggalin. Mencoba ga nangis dong akunya didepan si nenek. Salaman peluk cium. Tapi apa!!!!T erasa nyeseeeeeek....sekali ya tuhan. Rasanya ribuan air mata ga sanggup aku tahan. Cepat sigap aku balik badan mengikuti langkah sipapaps. Dari kejauahan masih kurasakan pandangan nenek masih mengarahku. Hingga hilang pandanganku tertutup keramaian..

 Rasa sesak menahan air mata sewaktu di bandara tadi ternyata belum ada apa apanya dibandingkan dengan yang aku duduk menghadap jendela arah bawah. Sehingga nampaklah seluruh kota medan yg berbentuk kotak kotak lama kelamaan menjadi hijau semua kemudian putih dan semakin membiru tertutup awan. Seiring berjalannya perubahan pemandangan tersebut. Tidak berhenti berhentinya air mataku menetesi.
Dalam hati berucap "selamat tinggal semuanya, aku akan memulai semua yang baru. Menutup yang telah lalu dan tetap mengenangnya sampai kapan pun. Selamat datang kehidupanku yang baru. Bissmillah.."
Sekilas langit medan dan Jekardah siang itu..
Langit kalimantan bagian tengah

Bandara Tjilik Riwut palangkaraya kalimantan tengah



Bandara Tjilik Riwut palangkaraya kalimantan tengah


  Kemudian aku tertuju pada pedoman berdoa
Bissmillahi majreha wa mursaha innarabbii la ghafururrahim"
 Good bye Medan. Welcome to Jekardah..
Bye!
 Terlelap dengan alunan musik jazzzzzzzz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar